Buah hati menjadi pelengkap kebahagiaan dalam rumah tangga. Bunda tentu ingin si kecil tumbuh menjadi anak yang cerdas dan sehat. Oleh sebab itu, Bunda harus pandai dalam memberikan makanan kepada si kecil. Si kecil memerlukan nutrisi yang sangat banyak untuk mendukung perkembangan fisik dan juga otak mereka. Apabila nutrisi otak anak tercukupi dengan baik maka mereka akan lebih mudah fokus, memiliki daya ingat yang baik serta aktif.
Makanan Tinggi Nutrisi Untuk Anak
Bahan-bahan makan yang kaya akan nutrisi cukup banyak jenisnya. Bahkan, Bunda juga bisa mendapatkan bahan-bahan makan dengan harga yang terjangkau pula. Selama masa pertumbuhan anak memerlukan protein, asam folat, kalsium, vitamin dan mineral lainnya. Bunda dapat memberikan makanan seperti ikan, daging serta buah dan sayur untuk si kecil.
Ikan & Daging
Agar otak anak dapat berkembang dengan optimal maka bunda perlu memberikan ikan dan daging untuk si kecil. Bunda dapat memberikan ikan lele, salmon, tuna, tenggiri, udang, atau whitefish karena ikan-ikan tersebut tinggi kandungan lemak omega 3. Selain itu, Bunda juga dapat memberikan asupan daging ayam atau daging sapi tanpa lemak.
Buah
Buah merupakan sumber vitamin dan mineral yang dapat menunjang kebutuhan nutrisi anak. Alpukat merupakan buah yang baik untuk perkembangan otak karena mengandung asam lemak omega 3. Selain itu, Bunda juga dapat memberikan buah pisang agar otot, tulang dan gigi si kecil sehat dan kuat. Pisang mengandung kalsium, fosfor dan kalium yang tinggi.
Sayuran
Sayuran juga menjadi sumber vitamin dan mineral yang baik untuk kesehatan si kecil. Usahakan Bunda memilih sayuran yang tinggi asam folat seperti bayam atau brokoli yang kaya antioksidan dan vitamin lainnya,
Susu
ASI eksklusif sangat penting bagi perkembangan si kecil. Selain itu, ASI juga mengandung antibodi sehingga membuat si kecil tidak mudah sakit. Setelah lepas dari ASI, Bunda tetap perlu untuk memberikan asupan susu pendamping.
Pilihlah susu pendamping yang mengandung gizi dan nutrisi yang telah disesuaikan dengan usia si kecil. Hal ini penting mengingat setiap usia akan melalui tahap perkembangan tertentu sehingga kebutuhan nutrisi pun juga akan berbeda.