Barangkali sebagian orang belum begitu paham tentang perusahaan-perusahaan industri yang ada di Indonesia saat ini, banyak sekali sektor industri yang berkembang di negara ini untuk berkontribusi membangun Indonesia yang lebih baik dan menyediakan fasilitas bagi masyarakat Indonesia untuk bisa bekerjasama dalam berbagai sektor, salah satunya sektor industri. Tak terkecuali PT Kaltim Parna Industri atau lebih dikenal dengan nama KPI, merupakan salah satu Badan Usaha dalam sektor industri petrokimia yang telah memproduksi Amonia atau Anhydrous Ammonia dengan berbahan baku gas bumi yang kapasitas produksinya mencapai 1.500 MT/hari dan beroperasi di kawasan KIE atau PT Kaltim Industrial Estate, Kecamatan Bontang Utara, Kota Bontang Kalimantan Timur.
Perusahaan ini berdiri diatas lahan untuk digunakan sebagai pabrik dan fasilitas pendukung lainnya sekitar kurang lebih 8 Hektar, memiliki kantor perwakilan di Menara Imperium Lantai 12, Jl. H.R Rasuna Said Kav. 1, Jakarta Selatan. Dengan diterbitkannya Akta Pendirian Perseorangan para tanggal 17 Juli 1995, dan pengesahannya oleh Pemerintah Republik Indonesia pada tanggal 13 Februari 1998, maka pemegang saham mayoritas dikuasai oleh PT Parna Raya, perusahaan swasta nasional yang dimiliki oleh Bapak Marihad Simbolon yang merupakan salah seorang pengusaha yang memiliki sejumlah usaha di berbagai bidang, seperti energi, perdagangan, transportasi laut dan darat.
PT Parna Raya pada tanggal 26 September 1997 pada saat itu menggandeng investor asing pada saat itu Indonesia sedang mengalami krisis moneter untuk merealisasikan pendirian pabrik amonia KPI. Dan PT Kaltim Parna Industri berubah menjadi PMA yang pemegang sahamnya dimiliki oleh Parna Raya 25%, YTHT 10%, serta Mitsubishi Corporation 65%.
PT Kaltim Parna Industri bangga karena satu-satunya produsen Amonia yang berstatus swasta Nasional Republik Indonesia, yang telah beroperasi dengan tenaga ahli yang merupakan putra dan putri Indonesia. Patut berbangga diri dengan adanya perusahaan ini, maka imbasnya masyarakat Indonesia sendiri yang merasakan dampak positifnya. Perusahaan industri di Indonesia semakin hari semakin tumbuh untuk membangun negeri dan membawa Indonesia ke kancah internasional.