Dikenal dengan kekayaan sumber daya alamnya, membuat banyak pebisnis Indonesia untuk membangun usaha dengan cara budidaya hewan ternak. Mulai dari sapi, kambing, ayam, bebek, ikan, bahkan hingga budidaya hewan anti mainstream. Tidak kalah menguntungkan, budidaya hewan anti mainstream ternyata masih banyak dilakukan oleh pebisnis.
Bukan tanpa alasan, budidaya hewan anti mainstream ini dilakukan, karena hal ini juga bisa meningkatkan perekonomian masyarakat Indonesia. Terlebih, potensi untuk mendapatkan keuntungan dengan cara budidaya hewan ternak juga sangat menjanjikan.
Tidak hanya bisa dijual kembali di negara sendiri, bisnis budidaya hewan ternak juga bisa dijual atau diekspor ke luar negeri. Lalu apa saja kira-kira jenis budidaya anti mainstream yang masih bisa jadi peluang bagus bagi pebisnis Indonesia? Berikut ulasannya:
1. Ternak Ular Kobra
Bagi Anda pecinta hewan reptil, beternak atau budidaya hewan ular kobra sepertinya menjadi pilihan tepat untuk Anda. Pasalnya, harga ular kobra per ekornya bisa sangat mahal loh, yakni sekitar Rp 600 ribu, hingga Rp 1,5 juta.
Terlebih, bisnis budidaya hewan reptil seperti ular kobra masih jarang ditekuni oleh pebisnis Indonesia, sehingga pesaing Anda masih belum banyak. Meski di Indonesia, ular merupakan binatang buas yang dibenci masyarakat dan selalu dibunuh, Anda bisa menjualnya ke pasar internasional. Karena sasaran pelanggannya pasti lebih banyak.
2. Ternak Cacing
Meski hanya menjual cacing, ternyata budidaya hewan kecil ini memiliki untung besar loh. Bahkan keuntungan dalam perbulannya bisa mencapai Rp 300 juta, kok bisa? Namun, dibalik tingginya keuntungan budidaya cacing, para pebisnis tersebut juga menjaring sasaran yang luas, bahkan hingga ke luar negeri, seperti ke negara Jepang dan Belanda.
3. Ternak Keong
Di dalam lingkungan para petani tanaman, hewan keong merupakan hama penyakit. Namun jika diteliti lebih dalam oleh para kalangan ilmuan atau medis, keong bisa dijadikan sebagai obat. Bahkan, keong diketahui dangat bagus untuk beberapa penyakit, seperti penyakit kulit.
Namun, kini keberadaan keong semakin langka, maka dari itu, banyak pebisnis yang memanfaatkan peluang dan menjadikan keong sebagai bisnis budidaya hewan yang menguntungkan. Bahkan, penjualannya juga sudah masuk ke pasar ekspor.
4. Ternak Tikus
Bukan tikus sembarang, tikus yang biasa dibudidayakan ini merupakan jenis tikus putih atau mencit. Tikus putih ini masih sangat dibutuhkan, seperti untuk penelitian atau praktik para mahasiswa biologi.
Sehingga, budidaya hewan kecil dan imut ini masih sangat bisa dijadikan untuk peluang usaha. Harga jual tikus putih pun bisa tinggi, sesuai kualitas tikus. Terlebih, perkembangbiakan tikus juga tergolong cepat, sehingga Anda bisa meraup untuk yang lebih cepat pula.
5. Ternak Belatung
Banyak yang tidak suka dan geli ketika melihat hewan menggeliat ini, namun dibalik ternyata menyimpan manfaat yang diyakini mujarab untuk penyandang diabetes. Tidak dimakan begitu saja, biasanya belatung dikombinasikan menjadi sebuah pil oleh para pakar obat.
Tidak hanya sebagai ramuan obat, belatung juga bisa dijadikan sebagai pakan burung dan ikan. Terlebih, permintaan belatung di Indonesia sendiri masih sangat banyak. Sehingga peluang ini cukup menggiurkan untuk dijadikan bisnis budidaya hewan yang menjanjikan.
Bagaimana? Tertarik untuk membangun bisnis budidaya hewan anti mainstream di atas? Jika Anda belum siap untuk mmelakukannya karena masih belum memiliki banyak jaringan penjualan, Anda juga bisa memulai dengan budidaya hewan ternak biasa.
Terlebih, jika Anda membangun bisnis budisaya hewan ternak seperti sapi atau kambing, Anda bisa meraup keuntungan lebih banyak, karena hewan-hewan ternak tersebut akan selalu dibutuhkan oleh manusia, khususnya di negeri sendiri.
Mau tahu apa saja bisnis budidaya hewan ternak yang bisa menghasilkan untung besar? Anda bisa baca pilihan hewan ternak yang bisa dijadikan bisnis di sini