BFI Finance Indonesia menyediakan fasilitas pembiayaan investasi untuk membiayai semua tipe baran modal baru dan bekas, namun dapat pula berupa pembiayaan modal kerja dalam mekanisme sale dan leaseback. Tipe barang modal yang dibiayai dalam produk BFI antara lain adalah:
1. Alat berat
Pembiayaan alat berat untuk berbagai sektor industri (konstruksi, agrobisnis, agriculture, industri minyak/gas, pertambangan, pelabuhan, penerbangan dan pariwisata) yang menggunakan berbagai jenis alat berat dalam kegiatan operasional nya, seperti excavator, bulldozer, crane, heavy, truk, froklift, dan lain-lain.
2. Truck
Pembiayaan truk, dapat membiayai berbagai jenis truk yang diajukan pada berbagai sektor bisnis seperti, truk tangki, kargo, dump, trailer, low-bed, flat-deck, dan lain-lain
3. Digital Printing dan Mesin Cetak
Sebagai salah satu pemain utama di industri printing di Indonesia, BFI memiliki jaringan kerjasama yang luas dengan supplier penjualan mesin digital printing dan mesin cetak. Pembiayaan berbagai tipe mesin cetak yang digunakan baik dalam proses cetak maupun mesin cetak supporting.
4. Mesin-mesin Industri
Pembiayaan di beberapa sektor bisnis untuk menunjang produksi, seperti mesin-mesin cnc, mesin blowing, dan moulding, mesin pintal, mesin bordir, mesin tekstil, mesin garment, genset, dan mesin-mesin industri lainnya.
5. Alat Kesehatan
Pembiayaan peralatan kesehatan adalah pemberian fasilitas pembiayaan kepada Rumah Sakit, Klinik, Dokter Spesialis untuk berinvestasi dalam pembelian alat kesehatan seperti Xray, Dental Chair, Citiscan, MRI dan lain-lain.
Potensi penyaluran salah satu produk BFI yaitu pembiayaan alat berat masih propektif sampai akhir tahun ini. Hal ini sejalan dengan tren permintaan alat berat yang semakin meningkat. Sebagaimana yang diungkapkan oleh Ketua Asosiasi Perusahaan Pembiayaan Indonesia (APPI), tren harga komoditas menjadi pendorong permintaan alat berat. Alhasil pelaku usaha pertambangan dan perkebunan menjadi motor bagi bisnis pembiayaan alat berat.
BFI Finance menjadi salah satu pemain yang merasakan imbas positif kenaikan permintaan alat berat ini. Direktur BFI menyebut bahwa bisnis salah satu produk BFI yaitu pembiayaan alat berat tahun kedua telah menyumbang 14,5% dari total pembiayaan separuh tahun pertama ini sebesar Rp 8,5 triliun.