Anak cerdas, pintar dan juara kelas adalah impian setiap orang tua. Namun impian tersebut dapat menjadi cikal bakal masalah jika sudah berubah menjadi ambisi. Mempersiapkan masa depan anak memang menjadi tanggung jawab orang tua. Namun orang tua juga perlu mempertimbangkan apa yang diinginkan oleh anak dan apa yang menjadi minat serta bakatnya. Demi membuat anak menjadi pintar dan masuk ke sekolah favorit, orang tua sering membakalinya dengan berbagai macam ilmu pengetahuan dan treatmen yang mungkin pada akhirnya dapat menghambat tumbuh kembang anak itu sendiri.
Hal – hal yang sepertinya dianggap baik tetapi belum tentu benar jika diterapkan maka akan membuat kerusakan, terutama jika diterapkan dalam jangka waktu yang lama. Begitu pula dengan tumbuh kembang anak, jika kita melakukan treatmen – treatmen yang menurut kita baik padahal hal tersebut belum tentu benar, justru akan menggangu proses tumbuh kembang anak kita sendiri. Berikut ini adalah beberapa hal yang terkadang keliru di masyarakat kita.
1. Anak pintar adalah anak yang dapat membaca di usia dini
Banyak orang tua akan bangga jika anak kita yang masih berusia dini yaitu 3-4 taahun sudah dapat membaca, kita pasti akan mengganggapnya sangat pintar. Sehingga orang tua berlomba – lomba mengajarkan huruf dan membaca pada anaknya yang masih kecil. Namun tahukan anda anak yang bisa membaca belum tentu memahami maknanya, ia hanya hafal dengan huruf dan tulisan saja namun tidak mengerti makna dari tulisan tersebut. hal tersebut kurang baik karena anakakan mengalami hiperleksia , yaitu kondisi dimana anak bisa membaca namun tidak mengetahui makna dari bacaan yang dibacanya tersebut. maka biarlah anak dapat membaca secara alami.
2.Sekolahkan anak sejak dini
Fenomena menyekolahkan anak sejak dini sekarang sepertinya sedang menjadi trend dikalangan orang tua, anak yang berusia 2 tahun sudah di daftarkan di sekolah dengan alasan agar anak mendapatkan keterampilan dan kemampuan berkomunikasi. Tahukan anda bahwa usia 2-5 tahun adalah waktunya anak bermain, mengeksplor lingkungan, dan mengembangkan diri jika anak anda pada usia ini di sekolahkan maka akan timbul kejenuhan, sehingga biasanya di usia remajanya ia tidak bisa fokus bersekolah dan cenderung ingin bermain karena masa bermainnya kurang.
Hidarilah kedua hal tersebut di atas agar tumbuh kembang anak anda dapat optimal di masanya.